Kamis, 22 November 2012

TUJUAN SISTEM AKUNTANSI


Tujuan Sistem Akuntansi


Dalam mewujudkan sistem akuntansi yang baik, pada dasarnya harus mengetahui pembangun sistem akuntansi itu sendiri, sistem akuntansi erat hubungannya dengan kerjasama manusia dengan sumber daya lainnya didalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Tujuan sistem akuntansi merupakan suatu tujuan yang berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Dari setiap sistem akuntansi yang terdiri dari berbagai sistem mempunyai tujuan yang sama, sistem akuntansi sendiri dibuat oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, maka dari itu untuk lebih jelasnya, tujuan sistem akuntansi dapat dikemukakan dibawah ini.Tujuan Sistem Akuntansi dan Penyusunan Sistem Akuntansi


Tujuan sistem akuntansi yang dikemukakan oleh Mulyadi:

Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi dalam bukunya Mulyadi (2001:20) yang berjudul Sistem Akuntansi mempunyai tujuan sistem akuntansi sebagai berikut :
Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru
  1. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya
  2. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi, dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan
  3. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.”
Dari uraian tujuan sistem akuntansi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan faktor utama pendorong agar manajemen perusahaan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang terstruktur dan mengandung arti.


Berdasarkan tujuan sistem akuntansi yang diuraikan diatas memiliki penjelasan, yaitu :

1.   Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Dalam perusahaan yang baru berjalan sangat dibutuhkan pengembangan sistem akuntansi. Pada perusahaan dibidang dagang, jasa, manufaktur sangat memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap, hal ini berguna agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar.
2.   Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.
Seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan perusahaan.
3.   Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
Akuntansi merupakan pertanggung jawaban kekayaan suatu perusahaan atau organisasi. Dalam hal pengembangan sistem akuntansi selalu digunakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan perusahaan, sehingga pertanggung jawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.
4.   Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Dalam hal ini informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi yang mempunyai banyak manfaat, karena untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya. Jika pengorbanan lebih besar dari manfaatnya, maka sistem yang sudah ada perlu dirancang kembali guna untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyedia informasi tersebut.


Prinsip-Prinsip Umum Penyusunan Sistem Akuntansi

Dalam penyusunan sistem akuntansi terdapat prinsip-prinsip umum, seperti dikemukakan oleh La Midjan dan Azhar Susanto (2001:90) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi I adalah sebagai berikut :
  1. Menganalisis struktur organisasi
  2. Menganalisis semua transaksi pada perusahaan secara harian maupun bulanan
  3.  Menganalisis pengendalian intern berdasarkan struktur organisasi, uraian tugas, sistem dan prosedur organisasi
  4. Kumpulan catatan berbagai transaksi dalam bentuk formulir, buku, dan catatan-catatan
  5. Menganalisis kegiatan internal cek (uji coba) struktur kegiatan perusahaan
  6. Menganalisis berbagai laporan akuntansi keuangan untuk pihak ekstern yang harus disiapkan dari catatan transaksi, demikian pula laporan akuntansi manajemen untuk pihak intern
  7. Menetapkan secara terus-menerus bagian pengawasan intern secara periodik dan melakukan pengawasan ekstern yang diperlukan.
Dalam penyusunan sistem akuntansi terlebih dahulu dengan kegiatan menganalisis sampai dengan melakukan pengawasan, yang dilakukan secara terus-menerus. Hal tersebut dilakukan agar dalam penyusunan sistem akuntansi dapat berjalan lancar dengan efektif dan efisien.

Demikianlah Tujuan sistem akuntansi dan penyusunan sistem akuntansi, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar